꿈많은청년들

Apa Itu Metode Pengembangan Waterfall?

  • Bahasa Penulisan: Bahasa Korea
  • Negara Standar: Semua Negaracountry-flag
  • TI

Dibuat: 2024-05-14

Dibuat: 2024-05-14 09:50

Apa Itu Metode Pengembangan Waterfall?

Metode Pengembangan Waterfall

Metode pengembangan Waterfall (Waterfall Model) adalah salah satu metodologi tertua dalam pengembangan perangkat lunak, yang melibatkan pendekatan untuk menjalankan proyek melalui serangkaian langkah-langkah berurutan. Model ini memiliki struktur di mana setiap langkah diselesaikan sepenuhnya sebelum beralih ke langkah berikutnya, menyerupai cara air terjun (waterfall) mengalir dari atas ke bawah, dengan karakteristik proses langkah demi langkah. Artikel ini akan membahas secara rinci definisi metode pengembangan Waterfall, karakteristik utamanya, kelebihan dan kekurangannya, serta contoh penggunaannya.

Definisi Metode Pengembangan Waterfall

Metode pengembangan Waterfall adalah metodologi yang mengikuti setiap tahap siklus hidup pengembangan perangkat lunak (SDLC: Software Development Life Cycle) secara berurutan. Model ini pertama kali diperkenalkan oleh Winston W. Royce pada tahun 1970-an, dan sejak itu telah digunakan dalam banyak proyek. Model Waterfall mencakup tahapan-tahapan berikut:

1. Analisis Kebutuhan (Requirements Analysis): Tahap untuk mengumpulkan dan mendefinisikan kebutuhan proyek dengan jelas.

2. Desain (Design): Tahap untuk melakukan arsitektur dan desain detail perangkat lunak.

3. Implementasi (Implementation): Tahap untuk menulis kode sebenarnya dan mengembangkan perangkat lunak.

4. Pengujian (Test): Tahap untuk menguji perangkat lunak yang telah dikembangkan untuk menemukan dan memperbaiki kesalahan.

5. Penerapan (Deployment): Tahap untuk menerapkan perangkat lunak ke lingkungan operasional yang sebenarnya.

6. Pemeliharaan (Maintenance): Tahap untuk memelihara dan meningkatkan perangkat lunak yang telah diterapkan.

Gambar tahapan yang turun seperti air terjun

Seperti gambar di atas, setelah perencanaan selesai dan disetujui, maka desain akan dimulai, dan setelah desain selesai dan disetujui, tahap pengembangan berikutnya akan dimulai, dan setelah pengembangan selesai dan disetujui, maka tahap pengujian akan dilakukan, dan jika tidak ada kesalahan, maka peluncuran akan dilakukan. Dalam tahap perencanaan, mungkin terjadi beberapa kali revisi, atau dalam tahap desain, mungkin terjadi beberapa kali revisi.

Namun, seperti air yang mengalir dari atas ke bawah, dalam pengembangan yang sudah dimulai, tidak akan terjadi perubahan mendadak pada perencanaan yang mengakibatkan perubahan pengembangan atau hal lainnya.

Karakteristik Metode Pengembangan Waterfall

  • Proses Berurutan: Memiliki struktur di mana setiap tahap diselesaikan sebelum beralih ke tahap berikutnya.
  • Menekankan Dokumentasi: Setiap tahap didokumentasikan secara detail untuk meninggalkan catatan yang jelas.
  • Kebutuhan yang Tetap: Semua kebutuhan didefinisikan dengan jelas pada tahap analisis kebutuhan awal, dan perubahan kebutuhan sulit dilakukan di tahap selanjutnya.

Kelebihan dan Kekurangan Metode Pengembangan Waterfall

Kelebihan

1. Struktur yang Jelas: Setiap tahap dipisahkan dengan jelas sehingga memudahkan untuk melacak kemajuan.

2. Dokumentasi: Dokumentasi yang menyeluruh pada setiap tahap memudahkan untuk melacak kemajuan proyek dan keputusan yang telah diambil.

3. Kemudahan dalam Manajemen: Perencanaan dan penjadwalan mudah dilakukan, dan tujuan dapat ditetapkan dengan jelas untuk setiap tahap.

Kekurangan

1. Kesulitan dalam Perubahan: Karena kebutuhan ditetapkan pada tahap awal, perubahan kebutuhan di tahap selanjutnya akan sulit dan membutuhkan biaya yang besar.

2. Ketergantungan Antar Tahap: Tahap selanjutnya tidak dapat dimulai sebelum tahap sebelumnya selesai, sehingga berpotensi menyebabkan keterlambatan jadwal.

3. Kurangnya Partisipasi Pelanggan: Setelah tahap awal, keterlibatan pelanggan terbatas, sehingga hasil akhir mungkin tidak sesuai dengan harapan pelanggan.

Istilah yang digunakan saat membicarakan metode pengembangan, dan menunjukkan pengembangan yang dilakukan sesuai dengan prosedur langkah demi langkah.


Informasi Tambahan yang Baik untuk Diketahui

Sebagai alternatif, ada Metode Agileyang merupakan pendekatan dengan meluncurkan prototipe terlebih dahulu, lalu terus-menerus memperbaiki dan menambahkan fitur sesuai dengan masalah dan peningkatan yang ditemukan. Pendekatan ini sering digunakan untuk membangun layanan perusahaan sendiri, karena memungkinkan untuk meningkatkan kualitas layanan dan secara berkelanjutan dapat dimodifikasi oleh tenaga kerja yang mampu melakukannya.

Jika metode Agile digunakan untuk mengembangkan layanan pelanggan (SI outsourcing), biaya tenaga kerja dan biaya operasional (sewa bulanan, biaya perawatan, dll.) harus dibayarkan oleh pelanggan setiap bulannya selama pengembangan. Namun, dalam praktiknya, pengembangan biasanya dilakukan dengan biaya yang telah ditentukan, seperti 2 bulan pengembangan, 5 bulan pengembangan, dan lain sebagainya. Jarang sekali pembayaran dilakukan dalam bentuk biaya bulanan yang tidak terbatas, karena tidak ada batas akhir yang pasti.

Komentar0